Pengertian Ilmu Geologi Teknik Tentang Struktur Akan kita bahas kembali pada postingan ini yang sebelum nya sudah di bahas , akan saya lanjutkan penjelasan tentang Ilmu geologi yang saya ketahui dan saya pelajari , oke langsung saja tanpa basa basi , mari baca artikel di bawah ini :
Ilmu Geologi sangat Penting untuk kita pelajari , karena seiring banyak terjadi nya gempa-gempa kecil yang di alami di bumi , terutama indonesia , untuk itu ilmu ini sangat bermanaat untuk mendeteksi akan terjadi nya gempa dan lain-lain :
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Batuan / Material
Suatu batuan / material akan bereaksi tergantung pada beberapa faktor, antara lain adalah:
Temperatur
Pada temperatur
tinggi molekul molekul dan ikatannya dapat meregang dan berpindah,
sehingga batuan/material akan lebih bereaksi pada kelenturan dan pada
temperatur, material akan bersifat retas.
Tekanan bebas
Pada material
yang terkena tekanan bebas yang besar akan sifat untuk retak menjadi
berkurang dikarenakan tekanan disekelilingnya cenderung untuk
menghalangi terbentuknya retakan. Pada material yang tertekan yang
rendah akan menjadi bersifat retas dan cenderung menjadi retak.
Kecepatan tarikan
Pada material
yang tertarik secara cepat cenderung akan retak. Pada material yang
tertarik secara lambat maka akan cukup waktu bagi setiap atom dalam
material berpindah dan oleh karena itu maka material akan berperilaku /
bersifat lentur.
Komposisi
Beberapa
mineral, seperti Kuarsa, Olivine, dan Feldspar bersifat sangat retas.
Mineral lainnya, seperti mineral lempung, mica, dan kalsit bersifat
lentur. Hal tersebut berhubungan dengan tipe ikatan kimianya yang
terikat satu dan lainnya. Jadi, komposisi mineral yang ada dalam batuan
akan menjadi suatu faktor dalam menentukan tingkah laku dari batuan.
Aspek lainnya adalah hadir tidaknya air. Air kelihatannya berperan dalam
memperlemah ikatan kimia dan mengitari butiran mineral sehingga dapat
menyebabkan pergeseran. Dengan demikian batuan yang bersifat basah
cenderung akan bersifat lentur, sedangkan batuan yang kering akan
cenderung bersifat retas.
Pembagian Material Ketika Dikenalkan Gaya Tegasan
Kita dapat
membagi material menjadi 2 (dua) kelas didasarkan atas sifat perilaku
dari material ketika dikenakan gaya tegasan padanya, yaitu :
- Material yang bersifat retas (brittle material), yaitu
apabila sebagian kecil atau sebagian besar bersifat elastis tetapi
hanya sebagian kecil bersifat lentur sebelum material tersebut
retak/pecah (gambar 7-3 kiri).
- Material yang bersifat lentur (ductile material) jika
sebagian kecil bersifat elastis dan sebagian besar bersifat lentur
sebelum terjadi peretakan / fracture (gambar 7-3 kanan).
Prinsip Dasar Mekanika Batuan- GAYA TEGANGAN (TENSIONAL FORCE)
- Gaya
Tegangan merupakan gaya yang dihasilkan oleh tegasan, dan melibatkan
perubahan panjang, bentuk (distortion) atau dilatasi (dilation) atau
ketiga-tiganya.
- knya. Misalnya, batuan gabro akan mengembang bila gaya hidrostatiknya diturunkan.
- Perubahan
bentuk biasanya terjadi pada saat gaya terpusat pada suatu benda. Bila
suatu benda dikenai gaya, maka biasanya akan dilampaui ketiga fasa,
yaitu fasa elastisitas, fasa plastisitas, dan fasa pecah.
- Bahan
yang rapuh biasanya pecah sebelum fase plastisitas dilampaui, sementara
bahan yang plastis akan mempunyai selang yang besar antara sifat
elastis dan sifat untuk pecah. Hubungan ini dalam mekanika batuan
ditunjukkan oleh tegasan dan tarikan.
- Kekuatan batuan, biasanya mengacu pada gaya yang diperlukan untuk pecah pada suhu dan tekanan permukaan tertentu.
- Setiap batuan mempunyai kekuatan yang berbeda-beda, walaupun terdiri dari jenis yang sama. Hal ini dikarenakan kondisi pe
- Bila terdapat perubahan tekanan litostatik, suatu benda (homogen) akan berubah volumenya (dilatasi) tetapi bukan bentu
- mbentukannya juga berbeda-beda.
- Batuan
sedimen seperti batupasir, batugamping, batulempung kurang kuat
dibandingkan dengan batuan metamorf (kuarsit, marmer, batusabak) dan
batuan beku (basalt, andesit, gabro).
Batuan yang
terdapat di Bumi merupakan subyek yang secara terus menerus mendapat
gaya yang berakibat tubuh batuan dapat mengalami pelengkungan atau
keretakan. Ketika tubuh batuan melengkung atau retak, maka kita
menyebutnya batuan tersebut terdeformasi (berubah bentuk dan ukurannya).
Penyebab
deformasi pada batuan adalah gaya tegasan (gaya/satuan luas). Oleh
karena itu untuk memahami deformasi yang terjadi pada batuan, maka kita
harus memahami konsep tentang gaya yang bekerja pada batuan.
Ketika batuan
terdeformasi maka batuan mengalami tarikan. Gaya tarikan akan merubah
bentuk, ukuran, atau volume dari suatu batuan. Tahapan deformasi terjadi
ketika suatu batuan mengalami peningkatan gaya tegasan yang melampaui 3
tahapan pada deformasi batuan.
Hubungan Antar Gaya Tarikan Dan Gaya Tegasan
Hubungan antara gaya tarikan dan gaya tegasan yang terjadi pada proses deformasi batuan.
- Deformasi yang bersifat elastis (Elastic Deformation) terjadi apabila sifat gaya tariknya dapat berbalik (reversible).
- Deformasi
yang bersifat lentur (Ductile Deformation) terjadi apabila sifat gaya
tariknya tidak dapat kembali lagi (irreversible).
- Retakan / rekahan (Fracture) terjadi apabila sifat gaya tariknya yang tidak kembali lagi ketika batuan pecah/retak.
Prinsip Dasar Mekanika Batuan - TEGASAN DIFERENSIAL
Tegasan (stress) dan tegasan tarik (strain stress) adalah
gaya gaya yang bekerja di seluruh tempat dimuka bumi. Salah satu jenis
tegasan yang biasa kita kenal adalah tegasan yang bersifat seragam (uniform-stress) dan dikenal sebagai tekanan (pressure). Tegasan
seragam adalah suatu gaya yang bekerja secara seimbang kesemua arah.
Tekanan yang terjadi di bumi yang berkaitan dengan beban yang menutupi
batuan adalah tegasan yang bersifat seragam. Jika tegasan kesegala arah
tidak sama (tidak seragam) maka tegasan yang demikian dikenal sebagai
tegasan diferensial.
Tegasan diferensial dapat dikelompokaan menjadi 3 jenis, yaitu:
- Tegasan tensional (tegasan extensional) adalah tegasan yang dapat mengakibatkan batuan mengalami peregangan atau mengencang.
- Tegasan kompresional adalah tegasan yang dapat mengakibatkan batuan mengalami penekanan.
- Tegasan geser adalah tegasan yang dapat berakibat pada tergesernya dan berpindahnya batuan.
Prinsip Dasar Mekanika Batuan - TEGASAN
- Tegasan
adalah gaya yang bekerja pada suatu luasan permukaan dari suatu benda.
Tegasan juga dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi yang terjadi pada
batuan sebagai respon dari gaya-gaya yang berasal dari luar.
- Tegasan
dapat didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada luasan suatu
permukaan benda dibagi dengan luas permukaan benda tersebut: Tegasan
(P)= Daya (F) / luas (A).
- Tegasan yang bekerja pada salah satu permukaan yang mempunyai komponen tegasan prinsipal atau tegasan utama.
- Tegasan
pembeda adalah perbedaan antara tegasan maksimal dan tegasan minimal.
Sekiranya perbedaan gaya telah melampaui kekuatan batuan maka
retakan/rekahan akan terjadi pada batuan tersebut.
- Kekuatan suatu batuan sangat tergantung pada besarnya tegasan yang diperlukan untuk menghasilkan retakan/rekahan.
Struktur Geologi-PATAHAN / SESAR (FAULTS)
Patahan / sesar
adalah struktur rekahan yang telah mengalami pergeseran. Umumnya
disertai oleh struktur yang lain seperti lipatan, rekahan dsb. Adapun di
lapangan indikasi suatu sesar / patahan dapat dikenal melalui
- Gawir sesar atau bidang sesar;
- Breksiasi, gouge, milonit, ;
- Deretan mata air;
- Sumber air panas;
- Penyimpangan / pergeseran kedudukan lapisan;
- Gejala-gejala struktur minor seperti: cermin sesar, gores garis, lipatan dsb.
Sesar dapat
dibagi kedalam beberapa jenis/tipe tergantung pada arah relatif
pergeserannya. Selama patahan/sesar dianggap sebagai suatu bidang datar,
maka konsep jurus dan kemiringan juga dapat dipakai, dengan demikian
jurus dan kemiringan dari suatu bidang sesar dapat diukur dan
ditentukan.
Dip Slip Faults
Dip Slip Faults adalah
patahan yang bidang patahannya menyudut (inclined) dan pergeseran
relatifnya berada disepanjang bidang patahannya atau offset terjadi
disepanjang arah kemiringannya. Sebagai catatan bahwa ketika kita
melihat pergeseran pada setiap patahan, kita tidak mengetahui sisi yang
sebelah mana yang sebenarnya bergerak atau jika kedua sisinya bergerak,
semuanya dapat kita tentukan melalui pergerakan relatifnya.
Untuk setiap
bidang patahan yang yang mempunyai kemiringan, maka dapat kita tentukan
bahwa blok yang berada diatas patahan sebagai “hanging wall block” dan
blok yang berada dibawah patahan dikenal sebagai “footwall block”.
Normal Faults
Normal Faults adalah
patahan yang terjadi karena gaya tegasan tensional horisontal pada
batuan yang bersifat retas dimana “hangingwall block” telah mengalami
pergeseran relatif ke arah bagian bawah terhadap “footwall block”.
Horsts & Gabens
Horsts & Gabens dalam
kaitannya dengan sesar normal yang terjadi sebagai akibat dari tegasan
tensional, seringkali dijumpai sesar-sesar normal yang berpasang
pasangan dengan bidang patahan yang berlawanan. Dalam kasus yang
demikian, maka bagian dari blok-blok yang turun akan membentuk “graben”
sedangkan pasangan dari blok-blok yang terangkat sebagai “horst”. Contoh
kasus dari pengaruh gaya tegasan tensional yang bekerja pada kerak bumi
pada saat ini adalah “East African Rift Valley” suatu wilayah dimana
terjadi pemekaran benua yang menghasilkan suatu “Rift”. Contoh lainnya
yang saat ini juga terjadi pemekaran kerak bumi adalah wilayah di bagian
barat Amerika Serikat, yaitu di Nevada, Utah, dan Idaho.
Half-Grabens
Half-Grabens adalah
patahan normal yang bidang patahannya berbentuk lengkungan dengan besar
kemiringannya semakin berkurang kearah bagian bawah sehingga dapat
menyebabkan blok yang turun mengalami rotasi.
Reverse Faults
Reverse Faults
adalah patahan hasil dari gaya tegasan kompresional horisontal pada
batuan yang bersifat retas, dimana “hangingwall block” berpindah relatif
kearah atas terhadap “footwall block”.
A Thrust Fault
A Thrust Fault adalah
patahan “reverse fault” yang kemiringan bidang patahannya lebih kecil
dari 150. . Pergeseran dari sesar “Thrust fault” dapat mencapai hingga
ratusan kilometer sehingga memungkinkan batuan yang lebih tua dijumpai
menutupi batuan yang lebih muda.
Strike Slip Faults
Strike Slip Faults
adalah patahan yang pergerakan relatifnya berarah horisontal mengikuti
arah patahan. Patahan jenis ini berasal dari tegasan geser yang bekerja
di dalam kerak bumi. Patahan jenis “strike slip fault” dapat dibagi
menjadi 2(dua) tergantung pada sifat pergerakannya. Dengan mengamati
pada salah satu sisi bidang patahan dan dengan melihat kearah bidang
patahan yang berlawanan, maka jika bidang pada salah satu sisi bergerak
kearah kiri kita sebut sebagai patahan “left-lateral strike-slip fault”.
Jika bidang patahan pada sisi lainnya bergerak ke arah kanan, maka kita
namakan sebagai “right-lateral strike-slip fault”. Contoh patahan jenis
“strike slip fault” yang sangat terkenal adalah patahan “San Andreas”
di California dengan panjang mencapai lebih dari 600 km.
Transform-Faults
Transform-Faults adalah
jenis patahan “strike-slip faults” yang khas terjadi pada batas
lempeng, dimana dua lempeng saling berpapasan satu dan lainnya secara
horisontal. Jenis patahan transform umumnya terjadi di pematang samudra
yang mengalami pergeseran (offset), dimana patahan transform hanya
terjadi diantara batas kedua pematang, sedangkan dibagian luar dari
kedua batas pematang tidak terjadi pergerakan relatif diantara kedua
bloknya karena blok tersebut bergerak dengan arah yang sama. Daerah ini
dikenal sebagai zona rekahan (fracture zones). Patahan “San Andreas” di
California termasuk jenis patahan “transform fault”.
Struktur Geologi - Lipatan (FOLDS)
Lipatan adalah
deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya tegasan sehingga
batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk lengkungan. Berdasarkan
bentuk lengkungannya lipatan dapat dibagi dua, yaitu a). Lipatan Sinklin
adalah bentuk lipatan yang cekung ke arah atas, sedangkan lipatan
antiklin adalah lipatan yang cembung ke arah atas.
Berdasarkan kedudukan garis sumbu dan bentuknya, lipatan dapat dikelompokkan menjadi :
- Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap.
- Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan sumbu utama.
- Lipatan Harmonik atau disharmonik adalah lipatan berdasarkan menerus atau tidaknya sumbu utama.
- Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap sumbunya
- Lipatan Chevron adalah lipatan bersudut dengan bidang planar
- Lipatan isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar
- Lipatan Klin Bands adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh permukaan planar.
Disamping
lipatan tersebut diatas, dijumpai juga berbagai jenis lipatan, seperti
Lipatan Seretan (Drag folds) adalah lipatan yang terbentuk sebagai
akibat seretan suatu sesar.
Stuktur Geologi - KEKAR (FRACTURES)
Kekar adalah
struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan akibat suatu gaya yang
bekerja pada batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran. Secara umum
dicirikan oleh:
- Pemotongan bidang perlapisan batuan;
- Biasanya terisi mineral lain (mineralisasi) seperti kalsit, kuarsa dsb;
- kenampakan breksiasi.
Struktur kekar
dapat dikelompokkan berdasarkan sifat dan karakter retakan/rekahan serta
arah gaya yang bekerja pada batuan tersebut. Kekar yang umumnya
dijumpai pada batuan adalah sebagai berikut:
- Shear Joint (Kekar
Gerus) adalah retakan / rekahan yang membentuk pola saling berpotongan
membentuk sudut lancip dengan arah gaya utama. Kekar jenis shear joint
umumnya bersifat tertutup.
- Tension Joint adalah retakan/rekahan yang berpola sejajar dengan arah gaya utama, Umumnya bentuk rekahan bersifat terbuka.
- Extension Joint (Release Joint) adalah retakan/rekahan yang berpola tegak lurus dengan arah gaya utama dan bentuk rekahan umumnya terbuka.
Sekian Ilmu yang saya bagikan tentang Pengertian Ilmu Geologi Teknik Tentang Struktur , semua penjelasan di atas adalah ilmu yang bisa kalian temui di mana saja , karena saya hobi membaca dan mempelajari ilmu tentang bumi , oke terimakasih .